Senin, 20 April 2015

Reliable E-Currency Exchanger - OmahPoin.com

By: Unknown On: 15.22
  • Share


  • Masih banyak pengguna sistem informasi internet yang belum mengenal transaksi e-currency  atau bahkan e - currency exchanger.  E-currency bisa diibaratkan sebagai uang maya yang mewakili sejumlah uang riil yang bisa ditukarkan atau disejajarkan dengan uang riil. Dengan adanya e-currency tersebut, transaksi bisa dilakukan via online dengan tingkat keamanan yang baik pula. Misalkan saja sahabat ingin membeli smart phone pada sebuah toko online yang menerima pembayaran berupa e-currency. Maka transaksi bisa dilakukan saat itu juga, walaupun tanpa tatap muka. Dan beberapa hari atau bahkan dalam hitungan jam barang yang sahabat beli sudah sampai di depan pintu beserta kelengkapannya. Atau rekan-rekan trader yang pernah melakukan deposit atau withdrawal  pasti sudah sangat familiar dengan penggunaan e-currency dan seluk beluknya.
    Menurut pengalaman penulis menggunakan Exchanger secara umum ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan layanan Exchanger, yaitu;
    1.       Lakukan konfirmasi pembuatan order kepada costummer service setelah selesai mengisi form order secara online.
    2.    Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan mengenai proses order Anda apabila ingin
    mengetahui posisi order Anda.
    3.    Gunakan rekening Bank yang sesuai dengan rekening yang digunakan exchanger. Hal ini akan menguragi adanya delay waktu akibat kliring dan potongan biaya akibat transfer antar bank.
    4.    Hal yang paling penting adalah pastikan bahwa Anda hanya menggunakan exchanger yang memiliki reputasi dan track record yang baik.
    Salah satu Exchanger yang menyediakan layanan jasa jual-beli e-currency adalah OmahPoin.
    Website Omahpoin diluncurkan 12 Juni 2013 sebagai satu-satunya penyedia jasa jual beli e-currency yang memiliki sistem pelayanan dan costummer service professional di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Lingkup pelayanan OmahPoin sediri bisa dibilang sangat luas, karena sistemnya telah mengadopsi pengisian formulir order secara online yang didukung back-office yang selalu siap untuk melayani para setiap order secara non-stop dengan ketelitian tinggi untuk mencegah kemungkinan kesalahan proses. Kecepatan dan ketepatan order akan selalu diutamakan demi kepuasan konsumennya. 
    Penulis sangat merekomendasikan OmahPoin apabila Anda merupakan seorang trader forex. Di mana saat ini transaksi forex membutuhkan kecepatan dan kemanan yang terjamin. Prosedur deposit ke broker forex offshore dapat dilakukan dengan relatif cepat dan bisa dipantau secara langsung. Proses witdrawal juga tidak membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu sejak pertengahan akhir 2013 hingga saat ini penulis masih menggunakan pelayanan jasa OmahPoin untuk deposit maupun withdrawal dari dan ke ellectronic wallet yang digunakan penulis untuk melakukan transaksi jual beli valuta asing secara online.
    Thank you OmahPoin…
    Sekilas Review mengenai Kontak OmahPoin
    Alamat :          Gedung Grha Karya Jody Lantai 2 Jl. Cempaka Baru No.09, Condong Catur, Depok, Sleman,Yogyakarta (55283)
    Kantor:            0274 693 693 6
    Mobile:            0856 430 10500
    E-mail:             cs@omahpoin.com
    Website:          www.omahpoin.com

    Jumat, 30 Januari 2015

    Membuat Booster / RF Amplifier Menggunakan Transistor 2SC1971

    By: Unknown On: 16.00
  • Share
  •    Dengan banyaknya hujan, angin dan juga petir terkadang membuat khawatir rekan-rekan briker akan kondisi antena yang berada di luar, sehingga terkadang kita perlu sedikit menurunkan antena untuk menghindari angin dan petir tentu saja.  Efek sampingnya tentu saja receiver akan sedikit "budeg" (tuli) sehingga komunikasi menggunakan pesawat mini (power < 1 watt) akan terganggu.
    Kita ibaratkan saja jika kita berbicara dengan orang yang telinganya agak terganggu pendengarannya, apa yang Anda lakukan ? Tentu saja dengan meningkatkan power (volume) suara agar lawan bicara bisa mendengarkan apa yang kita percakapkan.
       Sedikit basa-basi untuk membuka topik yang akan penulis share kali ini yaitu membuat booster / RF Amplifier menggunakan transistor 2SC1971.  Dengan adanya latar belakang permasalahan diatas, maka Penulis berusaha membuat penguat untuk pesawat transceiver Penulis yang hanya berkekuatan 200 - 400 mwatt.  
    Poorman WBFM VHF Transceiver 71 - 84MHz
    Tanpa merubah desain dari pesawat transceiver tersebut, maka rangkaian ini bisa juga dinamakan external booster, karena menggunakan sistem pen-saklaran menggunakan relay yang digerakkan oleh RF Sensor untuk menghubungkan output transceiver dengan input penguat dan juga menghubungkan output booster dengan antena.  Sementara apabila kita dalam posisi receive, maka relay akan menghubungkan antena dengan input tuner receiver.
       Terdapat dua rangkaian yaitu RF Sensor sebagai pemicu relay untuk memisahkan TX dan RX, serta rangkaian utamanya yaitu RF Amplifier menggunakan Transistor 2SC1971 lengkap dengan Low Pass Filter.  Skema RF Sensor adalah seperti di bawah ini :
    Sedangkan rangkaian Booster / RF Amplifiernya adalah seperti di bawah ini :
    Mungkin sedikit berbeda dengan kebanyakan rangkaian yang biasanya menggunakan Kelas C.  Penulis mencoba mempekerjakan 2SC1971 pada Kelas AB dengan maksud agar didapatkan power yang linier pada range frekuensi 71 - 84MHz, sehingga tidak perlu lagi melakukan tuning setiap kali berpindah frekuensi.  Satu hal yang menjadi catatan penting, yaitu setelah rangkaian dirakit, komponen terpasang semua, maka berilah tegangan 12 volt, kemudian tanpa input sinyal, cek menggunakan voltmeter pada Kaki Basis 2SC1971.  Bila rangkaian bekerja normal, maka tegangan yang terukur adalah sebesar 0,65 volt dan transistor tetap dalam keadaan dingin.
    Foto di bawah ini pada saat proses perakitan dan pengetesan rangkaian yang sudah Penulis buat.
    Toroid bisa kita buat dari bekas lampu hemat energi, dengan cara melilitkan kawat email sekitar 0,8mm sampai penuh.  Pemasangan komponen sengaja Penulis buat bergaya "surface mount" untuk memudahkan pemasangan heatsink untuk transistor.  Tidak perlu kita beri pendingin secara khusus untuk transistor, karena body 2SC1971 adalah Emitor, sehingga cukup kita bor PCB dan kita sekrupkan transistor ke PCB dan box.  Dalam hal ini Box sekaligus berfungsi sebagai pendingin.
    Rangkaian di dalam box tampak dari atas
    Rangkaian di dalam box tampak dari depan
    Bisa juga kita tambahkan saklar dan indikator power serta indikator Transmit.  Pada foto diatas Penulis bermaksud menambahkan aksesoris Power Meter.
    Rangkaian di dalam box tampak dari samping
    Rangkaian di dalam Box tampak dari belakang
    Pada foto diatas Box tampak dari belakang, soket BNC pada sebelah kiri adalah inputnya yang akan di sambungkan dengan output transceiver, sedangkan soket sebelah kanan kita sambungkan dengan antena.
    Rangkaian yang sudah jadi di dalam Box
    Foto diatas merupakan rangkaian yang sudah jadi, dengan penambahan aksesoris Power Meter sekedar untuk mengecek keluaran dari RF Amplifier.  Dengan demikian apabila kita menginginkan mode low power untuk lokalan, cukup kita switch OFF dan apabila ingin menggunakan mode high power, tinggal kita switch ON.
    RF Amplifier ketika dipasangkan dengan Transceiver
    Akhirnya, tuninglah capasitor penyesuai impedansi input dan output sehingga didapatkan keluaran yang optimal.
    Hasil pengukuran menggunakan SWR dan Power Meter
    Apabila para Pembaca berniat untuk merangkainya, maka dibawah ini Penulis sertakan Layout PCB serta desain PCB yang sudah penulis edit.
    Tata Letak Komponen (PCB ukuran 7,6 x 7,6 cm)
    Desain PCB ukuran 7,6 x 7,6 cm
    Desain PCB diatas menggunakan cara "surface mount" untuk peletakan komponennya, sehingga akan terlihat terbalik.
       Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba dan semoga sukses.

    copas : http://elektronikanalog.blogspot.com/2013/07/portable-fm-receiver-la1260-ta7368.html

    Brik 72-87 MHz

    By: Unknown On: 15.44
  • Share
  • Pemancar ini merupakan hasil perbaikan dari pemancar sebelumnya yang menggunakan Tuner Blok sebagai oscilatornya.  Pada versi sebelumnya (baca : http://elektronikanalog.blogspot.com/2013/08/200-400-mwatt-vhf-fm-transmitter.html) ukuran resistor bias hanya meniru yang biasa dibuat oleh rekan-rekan briker.  Namun pada kesempatan kali ini ukuran resistor bias benar - benar ditetapkan melalui sebuah perhitungan sehingga ketika tidak ada sinyal yang masuk, maka basis transistor akan mendapatkan tegangan sebesar 0,6 - 0,7 volt sehingga transistor akan tetap dingin dan ketika mendapatkan sinyal input, maka transistor hanya akan terasa hangat.
    Semua tingkatan Buffer dan Final bekerja pada kelas A, sehingga akan didapatkan power output dari 200 - 400 mwatt pada rentang frekuensi 72 - 87MHz.  Penulis tambahkan juga Low Pass Filter, sehingga dihasilkan sinyal yang bersih dan diharapkan agar tidak memunculkan spletan yang mengganggu siaran radio maupun televisi.  
    Karena pemancar ini dikhususkan untuk berkomunikasi atau brik-brikan, maka Penulis tambahkan juga relay untuk pergantian power dan antena antara Transmitter dan Receiver.  Di dalam skema maupun gambar belum penulis sertakan toogle switch untuk keperluan zerobeat, namun dalam layout maupun skema sudah Penulis sertakan keterangannya.  Pada saat proses zerobeat (menyamakan frekuensi), maka toggle switch akan mengalirkan tegangan ke regulator 7809 yang memberikan tegangan untuk oscilator dan preamp mic saja, sehingga pada receiver akan menerima sinyal dari oscilator yang sudah dimodulasi.
    skema rangkaian

    Ketika PTT (push to talk) switch ditekan, maka tegangan akan mengalir pada buffer & final sehingga akan terpancar sinyal ke antena, sementara power dan antena ke receiver akan terputus.  Di bawah ini merupakan rangkaian yang sudah jadi.

    Pengetesan pada frekuensi 72,7MHz powermeter menunjukkan sekitar 300mwatt


    Sedangkan pada frekuensi 83,9MHz power meter menunjuk sekitar 200mwatt


    Hasil test cukup memuaskan ketika Penulis koneksikan dengan antena groundplane dengan ketinggian kurang lebih 10 meter dapat Penulis gunakan untuk berkomunikasi dengan salah seorang rekan yang berjarak sekitar 8-10 km dengan sinyal diterima 80% dan modulasi yang jernih.  Dan yang lebih mengejutkan lagi ketika Penulis coba untuk membuka RPU (radio pancar ulang) yang berjarak kurang lebih 100 km dari Penulis, pada frekuensi 72,7MHz ternyata bisa diterima dengan modulasi yang sangat jelas.
    Apabila para Pembaca berminat untuk membuatnya dibawah ini Penulis sertakan desain PCB, layout dan tata letak komponennya.
    Tata Letak Komponen

    PCB ukuran 4,92 x 9,95 cm

    Pada desain PCB diatas bagian ground belum penulis blok, sehingga pada saat proses pembuatan PCB, silakan diblok sendiri bagian ground-nya.  Usahakan agar bagian ground atau kutub negatif, terutama pada rangkaian pemancar adalah sebanyak mungkin, untuk meminimalkan munculnya osilasi liar dan harmonisa.
    Akhirnya Penulis ucapkan selamat mencoba dan semoga sukses.

    copas dari : http://elektronikanalog.blogspot.com/2014/11/membuat-transmitter-untuk-brik-brikan.html

    Antena Dipole

    By: Unknown On: 15.35
  • Share
  •  Antena adalah bagian yang sangat penting pada radio pemancar atau penerima. Sebatang logam yang panjangnya 1⁄4 Lambda (λ) akan beresonansi dengan baik bila ada gelombang radio yang menyentuh permukaannya. 
    Jadi bila pada ujung coax bagian inner kita sambung dengan logam sepanjang 1⁄4 λ dan outer-nya di ground, ia akan menjadi antena. Antena semacam ini hanya mempunyai satu pole dan disebut monopole (mono artinya satu). Apabila outer dari coax tidak di-ground dan disambung dengan seutas logam sepanjang 1⁄4 λ lagi, menjadi antena dengan dua pole dan disebut dipole 1⁄2 λ (di artinya dua).





    Cara membuatnya pertama tama kita harus menentukan frekuensi kerja pemancar, setelah itu menghitung panjang gelombangnya.


    MERAKIT ANTENA TELEX 88-108 MHZ

    By: Unknown On: 15.02
  • Share
  •  
    Pertama-tama  sebelum merakit antena kita perlu menentukan freq kerja yg akan kita gunakan, semisal 100 mhz. cara menghitungnya dengan rumus  300/freq =  lamda  x 5/8 x 0,97.
    300/100 = 3 X 5/8 = 187,5 x 0,97 = 181,5 cm

    Sebenarnya menghitung ini tujuanya untuk menentukan letak kumis,biasanya kalau kita mencari hasil matcing yang bagus 1:1 ialah dengan menggeser kedudukan kumis dan pecut keatas atau kebawah, namun dengan menggambar seperti ini,kita bisa tau arah-arah letak kumis.
    Inernya ketemu 181,5 cm,trus yang tengah warna merah itu loading,biasanya loading di jual di toko elektronik, Lalu untuk panjang Ground nya lebih panjang dari pada 181,5 cm ,biasanya 250 cm, nanti kelebihanya untuk kaitan pada tiang antena. Menentukan panjang kumis, caranya panjang gelombang dibagi empat = 3meter/4 = 75cm
     
    biar gampangnya kita beli aja loading coil khusus buat antena telek di toko komponen, karena loading tersebut setinganya masih untuk freq 2 meteran, kita harus sedikit memodifikasinya. caranya gampang. cuma mengganti lilitan yang ada. orisinilnya skitar 5 lilit terus kita ganti 7 lilit, 4 lilit atas dan 3 lilit bawah. dengan kawat diameter 1-1,5mm

    ANTENA GAMMA MATCH 88-108 MHZ

    By: Unknown On: 14.55
  • Share


  • Keunggulan:
    • Bentuk minimalis.
    • Pola pancaran seperti bola yang menyebar ke segala arah.
    • Biaya pembuatan relatif murah.
    Contoh untuk frekwensi 107.7 MHz:
    1. Tentukan frekwenwsi kerja antena gamma match.
    2. Hitung nilai 1/2 λ  dengan rumus = 300:(frekwensi kerja)x1/2)x0.96
    3. Gamma Rod = 26 cm.
    4. Shorter Bar = 5 cm sampai dengan 6.5 cm.
    5. Iner RG8 panjang 27 cm dikupas 1 cm untuk disolder ke konektor.
    6. Panjang Boom kelipatan 1/4 λ atau lebih sedikit.